My Vision

Kamis, 07 Februari 2019

antara aku dan Tuhan

antara aku dan Tuhan, 
baik buruk ku, suka duka ku, 
antara aku dan Tuhan, 
jatuh bangun ku, sedih bahahia ku, 
antara aku dan Tuhan, 
apa yang ada di dalam hatiku, 
bahkan belum sampai ku menerka, 
logika ku terlalu lemah untuk membaca kemelutnya hati, 
antara aku dan Tuhan, 
betapa aku ingin segera, 
kembali, 
dipelukNya jika ku berhasil, 
dan menangis lepas jika ku gagal, 
ampuni aku, dan terimakasih atas kehidupan yang luar biasa ini 💕

Senin, 23 Januari 2017

B E R B A G I

aku bukan orang yang kaya
setiap hari aku hanya menerima dan menggunakan
sedari kecil cita citaku adalah hidup sederhana
aku tidak ingin menjadi orang kaya
karena aku lemah dan aku takut menjadi liar

tapi terkadang,
aku ingin menjadi kaya,
melihat orang orang yang hidupnya sulit dan kekurangan
aku ingin menjadi orang kaya,

dalam setiap doa,
aku mengingatnya,
tuhan, aku ingin menjadi orang kaya,
karena aku ingin lebih banyak berbagi,
tuhan, kalaupun aku tidak pantas menjadi kaya,
mampukanlah aku berbagi dengan segala yang engkau berikan di setiap hariku,

hidupku terbang kesana kemari selama empat tahun terakhir,
lebih banyak macam kesulitan, dari berbagai macam profesi, dari berbagai macam tempat yang aku tau,
selama empat tahun perjalanan itu, akupun mengalami kesulitan,
aku melihat kesulitan orang lain, dan aku belajar dari kesulitan orang lain,
tanpa kusadari, ternyata selama ini aku selalu berdoa untuk setiap kesulitan yang kutemui,
bukankah mendoakan juga suatu bentuk berbagi?

Jadi, Allah bilang padaku bahwa tidak perlu menjadi kaya untuk bisa berbagi.
doa, siapa yang tau itu sedikit banyak akan membantu,

tapi tetap aku harus bekerja keras untuk menjadi kaya,
karena aku ingin lebih banyak berbagi
karena doa dari pendosa sepertiku mungkin butuh waktu yang panjang untuk bisa terkabul.

Surabaya, 24 Januari 2017

Senin, 17 Oktober 2016

mengapa kau menyebutku sejarah?

mengapa kau menyebutku sejarah?
apa karena aku adalah kenangan

mengapa kau menyebutku sejarah?
apa karena aku bermakna

mengapa kau menyebutku sejarah?
apa karena aku tak mungkin dilupakan

mengapa kau menyebutku sejarah?
apa karena aku ada di masalalu mu

mengapa kau menyebutku sejarah?
apa karena kita takan terjadi lagi

ya, "kita" takan pernah terjadi lagi

Minggu, 10 April 2016

Hidup Sederhana


Berfikir sekali,
Aku rasa aku ingin hidup sederhana,
Dengan keluarga kecil yang dengan tulus hati saling menyayangi,

Saat berfikir lagi,
Aku ingin hidup sederhana,
Cukup bisa makan 3 kali seharinya,
Bisa tersenyum bersama keluarga kecilku,

Jika aku berfikir lagi,
Aku memang ingin hidup sederhana,
Cukup bisa ibadah, solat 5 waktu taktertinggal,
Solat sunah, dengan khusyu,
Dan menjadikan akhirat tujuan akhirku,

Sekian kali aku berfikir,
Mungkin anakku kelak ingin sekolah tinggi,
Mungkin ia ingin naik mobil mewah,
Ia mungkin ingin sering berlibur,

Aku harus berusaha hidup lebih dari sederhana,


Membuat orang sekitarku bahagia

Minggu, 25 Oktober 2015

Perasaan Payah

catatan ini untuk ari,
tanpa diceritakanpun sebagian orang pasti banyak mengenalnya,
sebagian kata disini, bahkan ku tuliskan untuknya,
meskipun hanya isi hatiku yang benar-benar payah,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku tidak sekuat yang dia lihat,
bahwa aku tak begitu mengabaikannya seperti yang terucap,
kadang aku ingin ari tau,
aku ingin merengek, menangis, bahkan mengemis karenanya,
kadang aku ingin ari tau,
sebesar itu rasa sayang, sakit, sedih, dan bahagia karenanya,

catatan ini untuk ari,
yang pernah begitu menyayangiku,
setidaknya aku pernah sangat penting bagi hidupnya,
kadang aku ingin ari tau,
aku tidak suka saat dia berusaha keras menjadi orang lain untuk terlihat baik didepanku,
yaa, karena aku 'menerima', terus menerima ..
kadang aku ingin ari tau,
aku tidak suka saat dia terus berjalan jauh, entah untuk alasan apapun,
yaa, karena aku mengkhawatirkannya,
kadang aku ingin ari tau,
aku menerimanya, aku peduli padanya,

catatan ini untuk ari,
yang dalam dirinya, tak ku temukan alasan untuk menyayangi,
yang padanya, aku tak mengerti bagaimana perasaanku,
kadang aku ingin ari tau,
aku benci saat melihatnya memberi harapan pada perempuan lain,
entah tetap aku yang ada dihatinya, atau nyatanya aku tak se'penting' dulu,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku hanya diam,
diam saat dia menemui perempuan lain yang menyukainya,
saat dia mengasihi perempuan lain yang menyukainya,
entah hanya tingkah laku yang tidak memakai hati atau apapun nyatanya,
aku sangat sesak karena itu,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa yang bisa aku lakukan hanyalah bersabar,

catatan ini untuk ari,
yang bahkan saat aku disampingnya, saat aku bersamanya,
aku masih juga merindukannya,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku ingin, ingin, ingin dan berharap dia memberikannya,
kadang aku ingin ari tau,
berapa banyak yang telah ku dapatkan dengan susah payahku,
namun selalu ku katakan "ini dari ari"
agar dia terlihat baik dan pantas untukku,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku sangat menginginkan waktunya,
aku sangat menginginkan janjinya,
aku sangat menginginkan kegigihannya,
aku sangat mengingikan kata "kamu adalah masa depanku"
setidaknya meskipun besok atau lusa kata itu menjadi bohong,
mungkin sangat melegakan saat aku mendengarnya hari ini,
bukan kata-kata pasrah rendah komitmen yang selalu kudengar,

catatan ini untuk ari,
yang karenanya aku ingin tetap tinggal,
namun juga ingin pergi dan melupakan,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku sangat bahagia, sangat bahagia,
dia menyapa temannya saat menggandeng tanganku,
kadang aku ingin ari tau,
aku ingin dikenali saat didepan orang lain,
hal sepele itu membuatku tersenyum sepanjang hari,
hal sederhana itu benar benar membahagiakan bagiku,

yaaa, karena aku ingin ari tau,
aku ingin ari tau,
yang aku inginkan masih belum berubah,
masih apa yang aku tulis di diaryku saat awal mengenal hatinya,
masih apa yang tertulis disana :
"rijel, aku memerlukan perhatianmu di depan mereka,
bukan di belakang mereka,
aku sangat ingin dikenali olehmu didepan mereka, aku selalu bersabar untuk itu semua"
masih itu yang ku inginkan,

catatan ini untuk ari,
yang menurutnya,
aku hanya belum mengerti,
yang katanya suatu saat aku akan mengerti,
mengapa dia memperlakukanku seperti ini,

sampai hari ini,
68 jalan telah kulewati, bahkan kutambah lagi setengahnya,
aku belum bisa mengerti,

sampai hari ini,
untuk kesekian kalinya kita berakhir lagi,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku tidak sekuat yang dia lihat,
aku bahkan ingin menangis melepas sesak didepannya,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku ingin dia menghentikan kemunafikan ini, dan menjadi apa adanya,
bahwa aku selalu mengkhawatirkannya, sangat mengkhawatirkannya,
aku masih tidak mampu menanyakan,
mengapa selalu ada perempuan lain saat aku tak ada?
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku ingin dia memberi kapadaku yang sudah lama mengenalnya,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku ingin dia janji, janji menemuiku di masa depan,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
AKU INGIN SEMUA ORANG TAU !!!
setidaknya semua orang tau, ada laki-laki yang begitu menyayangiku,
ada laki-laki yang menganggapku penting baginya,
setidaknya semua orang tau,
aku dikelilingi kasih sayang sama seperti perempuan lain,

tapi yang bisa kulakukan di sepanjang kisah ini adalah hanya
menikmati hari saat aku bisa menatap ari, saat aku bisa menghabiskan waktu bersama ari, saat aku bisa mendengar ari, saat aku bisa bermanja pada ari,
waktu, terlalu singkat untuk meminta, menanyakan, dan menjelaskan semuanya,
aku hanya bisa tertegun sepi dengan rajutan kata-kata yang sudah menumpuk dihatiku, sesak ...

tapi Tuhan memberi waktu,
Tuhan memberi jawaban,
dia berkata padaku melalui Al-quran,
bahwa aku hanya perlu mengendalikan harapanku,
menggantungkan keinginan-keinginanku padaNya,bukan pada orang yang begitu kusayangi itu,
bahwa aku hanya perlu belajar,
membedakan apa apa yang pantas dan tak pantas untuk kuminta darinya,

Tuhan memberikanku jawaban,
Dia membuatku mengiris hatiku sendiri,
saat aku menyadari,
betapa aku terlalu ingin untuk memiliki sesuatu, sedangkan apa yang ada dalam diriku sendiri bukanlah milikku ...

Tuhan memberiku jawaban,
bahwa di lauhmahfudzNya, telah Dia tuliskan cerita-cerita indah bagiku:)



Jumat, 11 September 2015

AYAH PULANG

saat aku kecil,
ayah pulang adalah surga yang sangat membahagiakan,
bisa berada di pangkuan ayah sepanjang hari,
bisa berjalan-jalan dengan ayah meski sekedar melihat sawah,
bisa meminta apa yang aku inginkan selama ayah tak ada,
melakukan semua hal yang ingin aku lakukan bersama ayah ...

kini saat ayah pulang,
yang bisa ku lakukan adalah hanya memandangi mata dan tubuhnya,
melihat ayah berbaring, mataku mulai berair,
tak bisa merasakan betapa lelahnya ia sekarang,

saat ayah pulang,
aku tak ingin melihat ayah pulang,
aku tak ingin melihat ayah pergi,
aku ingin selamanya ayah tinggal,
hanya beristirahat,

saat ayah pulang,
aku mulai bersalah,
memandangi diri yang penuh keegoisan,
membiarkannya menunggu dan terus menunggu,
membiarkannya terus memegang tanggung jawab yang harusnya sudah ku gantikan,
memandanggi diri yang sudah terlalu lama tidak peduli,

saat ayah pulang,
aku tau ayah lelah,
dan ia terus bersabar untuk apa yang aku inginkan,

saat ayah pulang,
selamanya aku tak bisa terus tidak peduli,
terus tidak tau diri,

saat ayah pulang,
ingin aku berkata "ayah jangan pergi, cukup dirumah"
biarkan aku yang pergi, entah kemana dan melakukan apapun,
tapi yang bisa kukatakan adalah hanya ...
"ayah bersabarlah sebentar, aku hampir sampai"

maaf ayah, terus membuat ayah menunggu ...

Minggu, 22 Maret 2015

Surat untuk jodohku ...



Sebelum aku menuliskan surat ini untukmu, izinkan aku memohon padaNya, tuhanku Allah SWT,Untuk sedikit mendahului takdirNya,
Aku meminta maaf karena aku sedikit mendahului takdirNya dengan memberi salam padamu yang hari ini entah sudah mengenalku atau belum,
Semoga kau berada di antara jutaan lelaki yang baik di dunia ini

Surat ini untuk kamu, yang sedang aku tunggu?
Rasanya aku penasaran, apa kamu juga sedang menungguku ...
Sampai saatnya nanti, aku akan mengucap syukur atas pertemuaan kita dengan ridhoNya ...
Dalam masaku menunggumu ini, sebisa mungkin aku memperpantas diri, memperbaiki diri setiap harinya,
Agar kelak aku diterima dengan baik olehmu dan keluargamu ...

Aku menunggumu untuk sampai pada saat yang tepat dan benar bagi kita untuk bertemu ...
Kalaupun diperjalananku ini kau tidak pernah bertemu denganku, tidak mengenalku, atau bahkan sudah melupakan pertemuan kita yang sebenarnya pernah sekilas terjadi, 
entahlah ...
Perlu kau tau, aku mencoba menjadi wanita kuat dibanding wanita manapun, dengan menunggumu ...

Ketika menulis ini, aku sungguh tidak membayangkan wajah siapapun,
Saat ini engkau adalah rahasia Allah, hadiah dari Allah atas penantianku ...
Aku tak peduli dengan fisikmu, 
aku membutuhkanmu, untuk melengkapiku ...
Melengkapi yang kurang dari diri dan hidupku selama ini, melengkapi untuk menuntutku, begitupun aku, agar kita menjadi lebih baik bersama ...

Hatiku tak henti bergetar saaat ku menulis ini,
Untukmu, pemilik mata yang mampu membuat hatiku lebih bergetar lagi saat kita bertemu kelak,
Doakan aku, Semoga aku istiqomah dengan penantian ini, dan tak lupa menyelipkan do’a untukmu, walau sedikit ...

Untuk kamu,
Pemilik tatapan yang kurasakan teduh saat ku menatapmu nanti,
Aku berharap kamupun sedang memperpantas diri layaknya yang aku lakukan,

Jika dalam perjalananku, banyak kisah yang kualami,
Bahkan mungkin dengan orang lain, yang lebih dahulu mengisi sebagian hatiku,
Kumohon jangan kecewa ... percayalah itu hanya sebagian ...
Dan kau perlu tau, kamu lah anugerah terindah dariNya untuku,
Belum pernah aku jatuh dan mengagumi lelaki dengan sangat dan dengan sepenuh hati,
Kamu lah yang terbaik yang dia berikan untukku, tidakkan kau bangga?

Untuk kamu, yang kelak akan menjadi lelaki yang paling mendengarkan, dan memahamiku ...
apa kamu juga pernah mengisi hari dari hidup wanita lain?
Aku tak masalah dengan itu,
Karena pada akhirnya, hanya untuk airmataku tanganmu bersedia menghapus,
Hanya untuk gundahku, hatimu bersedia melepaskannya ...

Semoga kelak, kau bersedia mengajarkanku membaca buku kehidupan,
Bersama denganku membacanya ...
Dengan perjalananku yang mungkin bisa membuatmu kecewa,
Bantulah aku menemukan makna dari kesetiaan, bersamamu ...
Tuntunlah aku ke dunia kita berdua, jangan hanya ke duniamu ...

Untuk kamu,
Yang memiliki pelukan terhangat yang Allah ciptakan untukku,
Apa kelak kau akan sangat takut kehilanganku saat kita sudah bertemu?
Apa kau akan memperlakukanku dengan manja? Apa kau akan memanggilku sayang?

Untuk kamu,
Lelaki baik yang sedang kudambakan,
Izinkan aku menempatkan diri disisimu,
Sekali lagi disampingmu, bukan dibelakangmu,
Mendampingimu, bukan mengawalmu ....

Semoga aku sampai pada saat itu, bertemu denganmu ...
Dan merasakan hidup dengan lengkap ...


Ku mohon ya Tuhan buat aku jatuh hati hanya padanya dan di saat yang tepat ...