catatan ini untuk ari,
tanpa diceritakanpun sebagian orang pasti banyak mengenalnya,
sebagian kata disini, bahkan ku tuliskan untuknya,
meskipun hanya isi hatiku yang benar-benar payah,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku tidak sekuat yang dia lihat,
bahwa aku tak begitu mengabaikannya seperti yang terucap,
kadang aku ingin ari tau,
aku ingin merengek, menangis, bahkan mengemis karenanya,
kadang aku ingin ari tau,
sebesar itu rasa sayang, sakit, sedih, dan bahagia karenanya,
catatan ini untuk ari,
yang pernah begitu menyayangiku,
setidaknya aku pernah sangat penting bagi hidupnya,
kadang aku ingin ari tau,
aku tidak suka saat dia berusaha keras menjadi orang lain untuk terlihat baik didepanku,
yaa, karena aku 'menerima', terus menerima ..
kadang aku ingin ari tau,
aku tidak suka saat dia terus berjalan jauh, entah untuk alasan apapun,
yaa, karena aku mengkhawatirkannya,
kadang aku ingin ari tau,
aku menerimanya, aku peduli padanya,
catatan ini untuk ari,
yang dalam dirinya, tak ku temukan alasan untuk menyayangi,
yang padanya, aku tak mengerti bagaimana perasaanku,
kadang aku ingin ari tau,
aku benci saat melihatnya memberi harapan pada perempuan lain,
entah tetap aku yang ada dihatinya, atau nyatanya aku tak se'penting' dulu,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku hanya diam,
diam saat dia menemui perempuan lain yang menyukainya,
saat dia mengasihi perempuan lain yang menyukainya,
entah hanya tingkah laku yang tidak memakai hati atau apapun nyatanya,
aku sangat sesak karena itu,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa yang bisa aku lakukan hanyalah bersabar,
catatan ini untuk ari,
yang bahkan saat aku disampingnya, saat aku bersamanya,
aku masih juga merindukannya,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku ingin, ingin, ingin dan berharap dia memberikannya,
kadang aku ingin ari tau,
berapa banyak yang telah ku dapatkan dengan susah payahku,
namun selalu ku katakan "ini dari ari"
agar dia terlihat baik dan pantas untukku,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku sangat menginginkan waktunya,
aku sangat menginginkan janjinya,
aku sangat menginginkan kegigihannya,
aku sangat mengingikan kata "kamu adalah masa depanku"
setidaknya meskipun besok atau lusa kata itu menjadi bohong,
mungkin sangat melegakan saat aku mendengarnya hari ini,
bukan kata-kata pasrah rendah komitmen yang selalu kudengar,
catatan ini untuk ari,
yang karenanya aku ingin tetap tinggal,
namun juga ingin pergi dan melupakan,
kadang aku ingin ari tau,
bahwa aku sangat bahagia, sangat bahagia,
dia menyapa temannya saat menggandeng tanganku,
kadang aku ingin ari tau,
aku ingin dikenali saat didepan orang lain,
hal sepele itu membuatku tersenyum sepanjang hari,
hal sederhana itu benar benar membahagiakan bagiku,
yaaa, karena aku ingin ari tau,
aku ingin ari tau,
yang aku inginkan masih belum berubah,
masih apa yang aku tulis di diaryku saat awal mengenal hatinya,
masih apa yang tertulis disana :
"rijel, aku memerlukan perhatianmu di depan mereka,
bukan di belakang mereka,
aku sangat ingin dikenali olehmu didepan mereka, aku selalu bersabar untuk itu semua"
masih itu yang ku inginkan,
catatan ini untuk ari,
yang menurutnya,
aku hanya belum mengerti,
yang katanya suatu saat aku akan mengerti,
mengapa dia memperlakukanku seperti ini,
sampai hari ini,
68 jalan telah kulewati, bahkan kutambah lagi setengahnya,
aku belum bisa mengerti,
sampai hari ini,
untuk kesekian kalinya kita berakhir lagi,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku tidak sekuat yang dia lihat,
aku bahkan ingin menangis melepas sesak didepannya,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku ingin dia menghentikan kemunafikan ini, dan menjadi apa adanya,
bahwa aku selalu mengkhawatirkannya, sangat mengkhawatirkannya,
aku masih tidak mampu menanyakan,
mengapa selalu ada perempuan lain saat aku tak ada?
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku ingin dia memberi kapadaku yang sudah lama mengenalnya,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
bahwa aku ingin dia janji, janji menemuiku di masa depan,
aku masih tidak mampu menjelaskan,
AKU INGIN SEMUA ORANG TAU !!!
setidaknya semua orang tau, ada laki-laki yang begitu menyayangiku,
ada laki-laki yang menganggapku penting baginya,
setidaknya semua orang tau,
aku dikelilingi kasih sayang sama seperti perempuan lain,
tapi yang bisa kulakukan di sepanjang kisah ini adalah hanya
menikmati hari saat aku bisa menatap ari, saat aku bisa menghabiskan waktu bersama ari, saat aku bisa mendengar ari, saat aku bisa bermanja pada ari,
waktu, terlalu singkat untuk meminta, menanyakan, dan menjelaskan semuanya,
aku hanya bisa tertegun sepi dengan rajutan kata-kata yang sudah menumpuk dihatiku, sesak ...
tapi Tuhan memberi waktu,
Tuhan memberi jawaban,
dia berkata padaku melalui Al-quran,
bahwa aku hanya perlu mengendalikan harapanku,
menggantungkan keinginan-keinginanku padaNya,bukan pada orang yang begitu kusayangi itu,
bahwa aku hanya perlu belajar,
membedakan apa apa yang pantas dan tak pantas untuk kuminta darinya,
Tuhan memberikanku jawaban,
Dia membuatku mengiris hatiku sendiri,
saat aku menyadari,
betapa aku terlalu ingin untuk memiliki sesuatu, sedangkan apa yang ada dalam diriku sendiri bukanlah milikku ...
Tuhan memberiku jawaban,
bahwa di lauhmahfudzNya, telah Dia tuliskan cerita-cerita indah bagiku:)